- Pengertian
1.
Sehari hari
Nilai diartikan sebagi harga, ukuran, angka kepandaian, kadar, mutu dan bobot.
Nilai diartikan sebagi harga, ukuran, angka kepandaian, kadar, mutu dan bobot.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Nilai
didefinisikan sebagai kadar, mutu, atau sifat penting dan berguna bagi
kemanusiaan.
3. Para Ahli
a. Soerjono Soekanto
Nilai
adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang baik dan apa yang
buruk
b. Kimball Young
Nilai
sosial adalah unsur-unsur abstrak dan sering tidak disadari tentang benar dan
pentingnya.
c. A.W. Green
Nilai
sosial sebagai kesadaran yang berlangsung secara relatif, disertai emosi
terhadap objek dan ide orang perorangan.
d. Woods
Nilai
sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
e. Robert M. Z. Lawang
Nilai
adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan mempengaruhi
perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.
f.
Kluckhohn
Semua nilai dalam setiap kebudayaan pada dasarnya mencakup lima masalah nilai pokok, yaitu :
Semua nilai dalam setiap kebudayaan pada dasarnya mencakup lima masalah nilai pokok, yaitu :
1)
Nilai mengenai hakikat hidup
2)
Nilai mengenai hakikat karya
3)
Nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang
dan waktu
4)
Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
5)
Nilai mengenai hakikat manusia dengan sesamanya
B.
Tolak ukur nilai
Tolak ukur nilai adalah daya guna fungsional
suatu nilai dan kesungguhan penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang
diberikan oleh seluruh atau sebagian besasr masyarakat terhadap nilai sosial
tertentu.
C.
Sumber nilai
Sumber nilai ada 2, yakni :
1.
Sumber Intrinsik atau sumber yang dari dalam manusia
2.
Sumber Ekstrinsik atau sumber yang dari luar manusia
D.
Nilai
berdasarkan ciri-cirinya :
1.
Nilai
dominan adalah nilai yang dianggap penting dibandingkan nilai lainnya. Misal :
tradisi muludan di Cirebon, Ibadah haji, mudik, gelar kebangsawanan.
Ukuran
penting tidaknya nilai didasarkan pada :
a.
Banyaknya
orang yang menganut nilai tersebut.
b.
Berapa
lama nilai itu dianut atau digunakan
c.
Tinggi
rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai itu.
d.
Prestise
atau kebanggaan orang-orang yang orang-orang yang menggunakan nilai di
masyarakat.
2.
Nilai
mendarah daging (internalized value) adalah nilai yang telah menjadi
kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak
melalui proses berfikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar.
Misal : Guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal,
Prajurit yang tidak mampu mengalahkan
musuhnya dalam pertempuran akan merasa gagal.
E.
Jenis- jenis Nilai Sosial
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, nilai dapat dibagi
atas tiga jenis :
1.
Nilai material, yaitu segala benda yang berguna bagi
manusia
2.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatan atau aktivitas
3.
Nilai spiritual, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
rohani manusia. Nilai ini dibedakan lagi menjadi 4 macam, yakni :
a.
Nilai kebenaran (kenyataan), yang bersumber dari unsur
akal manusia (rasio/akal, budi, cipta)
b.
Nilai keindahan, yang bersumber dari unsur rasa manusia
(perasaan, estetika)
c.
Nilai moral (kebaikan), yang bersumber dari unsur
kehendak atau kemauan (karsa, etika)
d.
Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan,
kerohanian yang tertinggi dan mutlak
Pandangan
nilai dari Ahli lain, yakni :
1).
Nilai Immaterial atau nilai rohani adalah nilai yang tidak berwujud tidak bisa
disentuh dan sulit untuk berubah. Misal : idiologi, gagasan, ide,
peraturan-peraturan
2).
Nilai Material adalah nilai jasmani atau nilai yang berwujud mudah dilihat,
diraba dan memiliki karakteristik mudah berubah. Misal : gedung, karya seni
dsb.
F.
Ciri-ciri Nilai sosial
1.
Merupakan
hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat
2.
Dapat
ditularkan
3.
Terbentuk
melalui proses belajar atau
sosialisasi
4.
Merupakan
bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
5.
Dapat
mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang dalam masyarakat
6.
Dapat
mempengaruhi pengembangan pribadi seseorang, baik positif maupun negatif
7.
Cenderung
berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.
G.
Fungsi nilai sosial
Ada beberapa fungsi nilai sosial menurut Drs. Suprapto, yakni :
1.
Dapat
menyumbangkan seperangkat alat menetapkan “harga”sosial dari suatu kelompok
2.
Dapat
mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku.
3.
Sebagai
penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.
4.
Sebagai
alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
5.
Sebagai
alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat
tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan yang diinginkan sistem nilai.
NORMA SOSIAL
A. Pengertian
Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah
maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakataan bersama dan bermaksud
untuk mengatur setiap perilaku manusia di dalam masyarakat guna mencapai
ketertiban dan kedamaian.
Norma
dalam masyarakat merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat. Misal : Di sekolah terdapat norma melarang seseorang
membuang sampah sembarangan, dasar dari pembuatan norma ini adalah nilai
kebersihan dan keindahan.
B. Daya
Ikat Norma
Norma-norma
dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang
daya ikatnya lemah, sedang, maupun kuat.
Dilihat
daari daya ikatnya, norma dibagi :
1.Cara (usage)
Cara adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang
melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan dan ejekan
saja. Cara menunjuk pada suatu perbuatan. Contoh : bersendawa tanda kenyang, makan
bersuara
2.
Kebiasaan
(Folkways)
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang
lebih tinggi daripada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang
diulang-ulang dalam bentuk sama karena orang banyak menyukai perbuatan
tersebut. Contoh : kebiasaan
menghormati orang lebih tua, kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila hendak
memberikan sesuatu kepada orang lain.
3.
Tata kelakuan (mores)
Adalah kebiasaan aturan yang sudah diterima masyarakat dan
dijadikan alat pengawas atau kontrol. Tata kelakuan mengharuskan atau melarang
anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang berlaku.
Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di
depan umum, atau dirajam. Contoh : larangan berzina.
4.
Adat istiadat (custom)
Adalah Tata kelakuan yang sudah terintegrasi
secara kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat dan dilakukan sebagian besar anggota
masyarakat sehingga menjadi ciri atau identitas masyarakat.
C.
Sifat
Norma
Ada 2 sifat norma, yakni :
1) Norma formal adalah norma yang
bersumber dari instansi yang formal atau resmi. Misal : aturan berasal dari
negara, peraturan daerah dsb.
2) Norma nonformal adalah norma yang
biasanya tidak tertulis (lesan) dan jumlahnya lebih banyak daripada norma
formal. Misal : pantangan adat dalam masyarakat.
D. Jenis-jenis
Norma
Ada 5 jenis norma-norma utama dalam masyarakat, yakni :
a. Norma
Agama
Adalah petunjuk hidup yang berasal dari
Tuhan bagi penganutnya agar mereka mematuhi segala perintahNya dan menjauhi
laranganNya.
Contoh : Semua agama melarang umatnya
untuk berzina, sanksinya adalah rasa berdosa.
b.
Norma Kesopanan
Adalah peraturan
hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai
tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat.
Contoh :
menghormati orang tua, tidak boleh meludah sembarangan.
c.
Norma Kelaziman
Adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan
yang umumnya dilakukan tanpa pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baaik,
patut, sopan, dan sesuai dengan tata krama.
Contoh : cara makan, cara minum,
berjalan, berpakaian.
d. Norma
Kesusilaan
Adalah aturan yang datang dari
suara hati sanubari manusia (insan-kamil).
Contoh : Jangan berzina
e.
Norma Hukum
Adalah aturan
tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau larangan yang memaksa
dan yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi setiap orang yang melanggarnya.
Contoh : Wajib membayar pajak
f.
Mode
Adalah cara dan
gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta
diikuti oleh banyak orang.
Contoh :
kelakuan wanita berbeda menurut mode pakaiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar