- Pengantar
Idealnya, kondisi
masyarakat adalah aman, tentram dan damai sejahtera. Manusia dapat berinteraksi
dengan manusia lain secara harmonis dalam memenuhi kebutuhannya baik biologi,
psikologi maupun social tanpa tekanan, paksaan ataupun kekerasan.
Namun kenyataannya,
dalam masyarakat seringkali ditemukan berbagai persaingan yang kadangkala
berujung konflik. Orang atau kelompok dalam masyarakat memaksakan kepentingan
atau keinginannya kepada orang atau kelompok lain yang mengakibatkan terjadi
benturan kepentingan bermuara pada ancaman bahkan kekerasan. Benturan
kepentingan dapat terjadi baik di kalangan individu, kelompok, suku bahkan
Negara. Benturan kepentingan inilah yang secara umum disebut konflik.
Konflik yang terjadi
dalam masyarakat harus diatasi. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan, seperti
kompromi, mediasi, ajudikasi dsb. Cara-cara ini dapat dilakukan sesuai dengan
kondisi pihak-pihak yang berkonflik.
Hal-hal seputar
konflik dan solusi dari pemecahan konflik inilah yang akan dibahas pada bab
ini. Semoga materi yang disampaikan dapat memudahkan siswa mempelajarinya.
- Pengertian
1. Secara etimologis
Secara etimologis konflik social
berasal dari kata “confligere” yang berarti sama-sama memukul. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia (KBBI) konflik
didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. (Kun
Maryati, 2001 : 54)
2. Pengertian Secara Umum
Konflik adalah proses social dimana
individu atau kelompok berusaha mencapai tujuan dengan jalan ancaman dan
kekerasan.
3. Menurut Para Ahli
a. Berstein
Konflik merupakan suatu
pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi
positif dan ada pula yang negative di dalam interaksi social.
b. Dr. Robert M.Z. Lawang
Konflik adalah perjuangan untuk
memperoleh nilai, status, kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang
berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan
saingannya.
c. Drs. Ariyono Suyono
Konflik adalah proses atau keadaan
di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang
disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
d. James W. Vander Zanden
Konflik adalah suatu pertentangan
mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah
tempat pihak yang saling berhadapan betujuan menetralkan, merugikan, ataupun
menyisihkan lawan mereka.
e. Soerjono Soekanto
Konflik adalah proses social dimana
orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
- Faktor Penyebab Konflik
Ada 4 faktor penyebab konflik, yaitu :
1. Perbedaan individu
Adalah konflik yang disebabkan
perbedaan kepribadian atau individu tertentu. Mmisalnya perceraian karena
adanya WIL (Wanita Idaman Lain)
2. Perbedaan Latar belakang kebudayaan
Adalah konflik yang disebabkan
perbedaan kebudayaan dalam masyarakat. Misal perbedaan budaya tentang
perlakukan laki dan perempuan antara masyarakat tradisional dengan masyarakat
modern.
3. Perbedaan Kepentingan
Adalah konflik yang terjadi karena
kepentingan yang berbeda. Misalnya konflik buruh dengan majikan
4. Perubahan social
Adalah konflik yang terjadi karena
perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Misal konflik antara generasi tua
dengan generasi muda mengenai pendidikan seksualitas. (Kun Maryati, 2001 : 56
-57)
- Bentuk-bentuk konflik
1. Berdasarkan sifatnya
a.
Konflik
destruktif adalah konflik yang muncul karena perasaan tidak senang, rasa benci,
dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadap pihak lain. Misal : Konflik
Ambon, Konflik Poso.
b.
Konflik
Konstruktif
Adalah konflilk yang muncul karena
perbedaan pendapat dari kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Misal :
perbedaan pendapat dalam suatu organisasi.
2. Berdasarkan posisi pelaku yang
berkonflik
a.
Konflik
vertical adalah konflik antar komponen masyarakat yang di dalam struktur yang
memiliki tingkatan. Contoh : konflik antara bawahan dan atasan.
b.
Konflilk
horisantal adalah konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang
memiliki kedudukan yang relative sama. Misal : Konflik antar organisasi massa.
c.
Konflik
diagonal adalah konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi
sumberdaya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang
ekstrim. Misal : Konflik Aceh
3. Berdasarkan sifat pelakunya
a.
Konflik
terbuka adalah konflik yang diketahui semua pihak. Contoh : Konflik
Palestina-Israel
b.
Konflik
tertutup adalah konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok
yang terlibat konflik. Misal : konflik dalam rumah tangga.
E. Jenis-jenis konflik
- Konflik Individu
Adalah konflik antara individu satu
dengan individu lain. Misal : berkelahi.
- Konflik kelompok
Adalah konflik antara kelompok satu
dengan kelompok lain. Misal : tawuran.
- Konflik Internasional
Adalah konflik antara satu Negara
dengan Negara lain. Misal : Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2
- Konflik kelas
Adalah konflik antara kelas social
satu dengan kelas social lain. Misal : konflik antara buruh dengan Manager.
- Konflik politik
Adalah konflik antar individu atau
kelompok untuk tujuan politik. Misal : konflik antar Partai Politik.
- Konflik antar suku
Adalah konflik antara suku satu
dengan suku lain. Misal : konflik Sampit.
- Konflik antar agama
Adalah konflik antar pemeluk agama
satu dengan pemeluk agama yang lain. Misal : perang salib.
- Konflik antargenerasi
Adalah konflik antara generasi satu
dengan generasi lain. Misal : konflik pandangan antara generasi muda dengan
generasi tua tentang pendidikan seksual di sekolah.
- Konflik Rasial
Adalah konflik antara kelompok satu
dengan kelompok lain yang berbeda warna kulit. Misal : penerapan politik
Apheirheid menyebabkan konflik ras kulit putih dengan ras kulit hitam.
F. Dampak konflik
- Dampak positif
a.
Meningkatkan
solidaritas antar anggota. Misalnya : karena penjajahan selama 3,5 abad bangsa
Indonesia yang berbeda suku dapat membentuk kesatuan bangsa yang dikenal dengan
sumpah pemuda
b.
Munculnya
pribadi-pribadi yang kuat dan tangguh. Misal : karena konflik Indonesia dengan
Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan, muncul Soekarno-Hatta.
c.
Membantuk
menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru
d.
Munculnya
kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang.
- Dampak negatif
a.
Berkurangnya
solidaritas antar sesame anggota
b.
Hancur
dan retaknya kesatuan kelompok
c.
Adanya
perubahan kepribadian seorang individu
d.
Hancurnya
harta benda dan jatuhnya korban manusia
e.
Kemiskinan
bertambah dan tidak kondusifnya keamanan
f.
Pendidikan
formal dan informal terhambat karena rusaknya saran dan prasarana.
- Cara mengatasi konflik
Cara mengatasi konflik adalah dengan
akomodasi. Ada
beberapa bentuknya, yakni :
1. Genjatan senjata
Merupakan
pencegahan permusuhan antarpihak yang bertikai untuk jangka waktu tertentu,
guna melakukan pekerjaan tertentu yang tidak boleh di ganggu.
2. Mediasi
adalah
penghentian peritikaian oleh pihak ketiga dengan memberikan keputusan mengikat.
3. Konsiliasi
Adalah usaha
mempertemukan keinginan pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu
persetujuan bersama.
4. Stalemate
Adalah keadaan
pihak yang bertentangan mempunyai
kekuatan seimbang tetapi berhenti pada titik tertentu tidak bisa maju ataupun
mundur.
5. Arbitrasi
Merupakan
perselisihan yang langsung dihentikan
pihak ketiga yang memutuskan dan diterima serta ditaati oleh kedua pihak.
6. Ajudikasi
Adalah
penyelesaian perkara atau sengketa pengadilan.
7. Eliminasi
Adalah
pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat konflik
8. Dominasi
Adalah orang
atau pihak yang memiliki kekuatan besar dapat memaksakan orang atau pihak lain
menaatinya.
9. Mayority rules
Adalah suara
terbanyak ditentukan melalui voting akan menentukan keputusan tanpa
pertimbangan argumentasi.
10. Kompromi
Adalah semua
pihak yang terlibat konflik berusaha mencari jalan tengah dengan menguraikan
tuntutan tertentu.
11. Minority consent
Adalah kelompok
minoritas yang kalah menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan
bersama.
12. Integrasi
Adalah pendapat yang
bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembalik sampai
kelompok mencapai keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
terimakasih penjelasannya.. sangat bermanfaat.. :)
BalasHapusTERIMAKASIH PENJELASANNYA KA. ka tapi sumber rujukan dari tulisan kakak ini dari buku apa yah? biar jelas aja gitu ka saya ingin membacanya. mohon direspon yah kakak
BalasHapusTerimakasih atas artikel ini, semoga bermanfaat untuk saya dan orang lainnya!
BalasHapus